Korea Selatan surplus perdagangan produk IT dengan total US$6,39
miliar pada Oktober, menurut data kementrian ekonomi. Jika ekspor TI
secara umum turun, permintaan luar negeri untuk telepon selular naik
31,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu menjadi US$ 2.58 miliar.
Meskipun volume ekspor turun, pembuat ponsel Korea masih berhasil
mempertahankan dan memperkuat kesadaran merek mereka dan nilainya di
luar negeri.
Sementara permintaan ponsel dalam negeri lebih tergantung pada daya
saing pabrik dan model produk. Awal bulan ini, LG Electronics
mengatakan memposting keuntungan bersih 807.2 miliar won (US$ 685 juta)
pada kuartal ketiga.
Perusahaan itu mendapat peningkatan pendapatan untuk penjualan
kuartalan dari ponsel dan LCD TV. Jumlah ponsel yang dijual di kuartal
ketiga melebihi 30 juta unit untuk pertama kalinya, sementara LCD TV
yang dikapalkan secara global mencapai 4 juta.
Selain Eropa dan wilayah Asia, pembuat telepon seluler Korea juga
populer di Amerika Serikat. Di pasar AS, handset yang populer adalah
3G, mewah dan memiliki diferensiasi sebagai lawan dari daya saing
harga. Menurut laporan Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra)
di tengah tren seperti itu, ponsel Korea sangat populer karena desain
serta teknologi tingginya.
Menurut laporan itu, Samsung, LG dan Pentech berhasil memikat
konsumen AS karena desain yang inovatif dan fungsi yang diusung.
Padahal pasar AS mewakili 19,50 persen dari pasar ponsel global.
Produsen ponsel Korea juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat dalam
penjualan di negara Commonwealth of Independent. Samsung Electronics
juga berhasil mempersempit kesenjangan terhadap Nokia di Rusia, dan
bisa muncul sebagai perusahaan terkemuka di negara itu. Tak hanya itu,
bagian pasar LG Electronics juga diperkirakan akan mencapai lebih dari
10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar